Senin, 25 Agustus 2014

Lumrahnya rumah di desa, dibangun dengan menyisakan jarak dari tetangga kanan kiri. prinsipnya, air yang jatuh dari genteng tidak jatuh ke tanah tetangga sebelah, meskipun nanti ngalirnya bisa kemana-mana. masih wajar dilakukan hingga sekarang, karena rerata masih lapang tanahnya. bagi yang tanahnya ngepres, terutama di lokasai yang ramai seperti pinggir jala raya atau pasar, rumah berdampingan juga sudah banyak. mulai uyel-uyelan.....




0 komentar:

Posting Komentar